Pewarnaan Gomori’s Methenamine Silver (GMS) pada Jamur Chromoblastomycosis dengan Berbagai Counterstain yang Berbeda
Keywords:
Chromoblastomycosis, Gomori Methenamine Silver (GMS), Haematoxyline & Eosin (H&E), Van Gieson (VG), Phloxine Tartrazine (PT)Abstract
Chromoblastomycosis adalah infeksi jamur kronis yang banyak terjadi di daerah tropis. Infeksi jamur Chromoblastomycosis banyak menyerang kulit dan jaringan subkutan, infeksi jamur ini banyak terjadi pada petani atau pekerja bangunan karena pekerjaan mereka yang berhubungan dengan tumbuhan atau kayu yang membusuk. Penelitian ini menggunakan pewarnaan Gomori Methenamine Silver (GMS) dengan beberapa counterstain yang berbeda. Hasil yang ditunjukkan pada pewarnaan GMS berbeda-beda namun masih dapat menunjukkan sclerotic body yang dimiliki oleh jamur Chromoblastomycosis. Hasil pada setiap pewarnaan bergantung pada counterstain yang diberikan.
References
Bancroft, John. D., Gamble, Marilyn. 2002. Theory and Practice of Histological Techniques, Fifth Edition. Churchill Livingstone; Harcourt Publishers Limited.
Rasul, E. S., Hazarika, N. K., Sharma, A., Borua, P. C., Sen, S.S. 2007. Chromoblastomycosis. J Assoc Physicians India.55:149-51.
Queiroz-Telles, F., Esterre, P., Perez-Blanco, M., Vitale, R. G., Salgado, C. G., Bonifaz, A. 2009. Chromoblastomycosis: an overview of clinical manifestations, diagnosis and treatment. Med Mycol. 47(1):3-15. doi: 10.1080/13693780802538001.
Tanveer, Nadeem., Kiran, Mishra. 2015. Chromoblastomycosis- A report of a rare fungal infection from non endemic region of north India. Indian Journal of Basic and Applied Medical Research; March 2015: Vol.-4, Issue- 2, P. 72-75.
Krzyściak, P. M., Pindycka-Piaszczyńska, M., Piaszczyński, M. 2014. Chromoblastomycosis. Postepy Dermatol Alergol. 31(5):310-21. doi: 10.5114/pdia.2014.40949
http://histologylab.ccnmtl.columbia.edu/histological_techniques/staining_methods.html